Febriani
Ega P.
12212856
3EA24
Tugas
Softskill Bahasa Indonesia #
METODE ILMIAH
1. Definisi Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur
atau urutan langkah yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah. Metode
ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran (Almadk ,1939). Metode
ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proyek ilmiah (science project).
2. Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah
ü Untuk
meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan
maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
ü Untuk
mengorganisasikan fakta.
ü Merupakan
suatu pengajaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan
logis.
ü Untuk
mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data
yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan
kesimpulan.
ü Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.
3. Sikap Ilmiah
Sikap Ilmiah adalah suatu sikap yang
menerima pendapat orang lain dengan baik dan benar yang tidak mengenal putus
asa serta dengan ketekunan juga keterbukaan.
Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan
atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah untuk dapat melalui
proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula. Sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam
berbagai forum ilmiah, misalnya dalam seminar, diskusi, loka karya, sara sehan,
dan penulisan karya ilmiah.
Metode
Ilmiah didasari oleh adanya sikap ilmiah.
Sikap-sikap ilmiah tersebut meliputi :
·
Obyektif terhadap fakta.
·
Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila
belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
·
Berhati terbuka artinya menerima
pandangan atau gagasan orang lain.
·
Tidak mencampur adukkan fakta dengan
pendapat.
·
Bersikap hati-hati.
·
Sikap ingin menyelidiki atau
keingintahuan (couriosity) yang tinggi.
·
Sikap menghargai karya orang lain.
·
Sikap tekun.
·
Sikap berani mempertahankan kebenaran.
·
Sikap menjangkau ke depan.
4. Langkah-Langkah Metode Ilmiah
Karena metode ilmiah dilakukan secara
sistematis dan berencana, maka terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan
secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan
secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah
sebagai berikut:
v Merumuskan
Masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului
dengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus
dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya
diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk
mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian
menyimpulkannya. Permusan masalah adalah sebuah keharusan.
v Merumuskan
Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan
masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah
dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis
sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada
proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan
penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu
melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan
data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah
dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
v Mengumpulkan
Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda
dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan
di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu
mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan
data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan
pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung
pada data yang dikumpulkan.
v Menguji
Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah
jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada
hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau
langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis,
namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian
hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf
signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan
semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini
dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan
suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
v Merumuskan
Kesimpulan
Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada
sebuah metode ilmiah adalah kegiatan perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan
harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan sebelumnya. Kesimpulan
atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara singkat tetapi
jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan
masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan
karena banyak peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting,
walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar