Febriani Ega
P.
12212856
4 EA 24
Etika
bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga
masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma
dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan
sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan
meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika, yakni bisnis
dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati
kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika
Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh karyawan termasuk
manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan
sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikap yang
profesional.
ETIKA
BISNIS MENURUT PARA AHLI
· Menurut Velasques(2002), etika
bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yangbenar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam
kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
· Menurut
Hill dan Jones(1998), menyatakan bahwa etika bisnis merupakan suatu ajaran
untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada
setiap pemimpinperusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis
yang terkaitdengan masalah moral yang kompleks. Lebih jauh ia mengatakan
Sebagian besar dari kita sudah memiliki rasa yang baik dari apa yang benar dan
apa yang salah, kita sudah tahu bahwa salah satu untuk mengambil tindakan yang
menempatkan resiko kehidupan yang lain.”).
· Menurut
Steade et al (1984 : 701), dalam bukunya ”Business, Its Natura and
Environment An Introduction” Etika bisnis adalah standar etika yangberkaitan
dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.”.
INDIKATOR ETIKA BISNIS
Kehidupan
bisnis modern menurut banyak pengamat cenderung mementingkan keberhasilan
material. Menempatkan material pada urutan prioritas utama, dapat mendorong
para pelaku bisnis dan masyarakat umum melirik dan menggunakan paradigma dangkal
tentang makna dunia bisnis itu sendiri. Sesungguhnya dunia binis tidak sesadis
yang dibayangkan orang dan material bukanlah harga mati yang harus diupayakan
dengan cara apa yang dan bagaimanapun. Dengan paradigma sempit dapat
berkonotasi bahwa bisnis hanya dipandang sebagai sarana meraih pendapatan dan
keuntungan uang semata, dengan mengabaikan kepentingan lainnya. Organisasi
bisnis dan perusahaan dipandang hanya sekedar mesin dan sarana untuk
memaksimalkan keuntungannya dan dengan demikian bisnis semata-mata berperan
sebagai jalan untuk menumpuk kekayaan dan bisnis telah menjadi jati diri lebih
dari mesin pengganda modal atau kapitalis.
Dari
sudut pandang etika, keuntungan bukanlah hal yang baru, bahkan secara moral
keuntungan merupakan hal yang baik dan diterima. Alasannya adalah sebagai
berikut:
1.
Secara moral keuntungan memungkinkan organisasi/perusahaan untuk bertahan dalam
kegiatan bisnisnya.
2.
Tanpa memperoleh keuntungan tidak ada pemilik modal yang bersedia menanamkan
modalnya, dan karena itu berarti tidak akan terjadi aktivitas yang produktif
dalam memacu pertumbuhan ekonomi.
3.
Keuntungan tidak hanya memungkinkan perusahaan bertahan melainkan dapat
menghidupi karyawannya ke arah tingkat hidup yang lebih baik. Keuntungan dapat
dipergunakan sebagai pengembangan perusahaan sehingga hal ini akan membuka
lapangan kerja baru.
Implementasi
etika dalam penyelenggaraan bisnis mengikat setiap personal menurut bidang
tugas yang diembannya. Dengak kata lain mengikat manajer, pimpinan unit kerja
dan kelembagaan perusahaan. Semua anggota organisasi/perusahaan sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi harus menjabarkan dan melaksanakan etika bisnis secara
konsekuen dan penuh tanggung jawab. Dalam pandangan sempit perusahaan dianggap
sudah dianggap melaksanakan etika bisnis bilamana perusahaan yang bersangkutan
telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Dari berbagai pandangan etika
bisnis, beberapa indikator yang dapat dipakai untuk menyatakan bahwa seseorang
atau perusahaan telah mengimplementasikan etika bisnis antara lain adalah:
1. Indikator
Etika Bisnis menurut ekonomi adalah apabila perusahaan atau pebisnis telah
melakukan pengelolaan sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara efisien
tanpa merugikan masyarakat lain.
2. Indikator
Etika Bisnis menurut peraturan khusus yang berlaku. Berdasarkan indikator ini
seseorang pelaku bisnis dikatakan beretika dalam bisnisnya apabila
masing-masing pelaku bisnis mematuhi aturan-aturan khusus yang telah disepakati
sebelumnya.
3. Indikator
Etika Bisnis menurut hukum. Berdasarkan indikator hukum seseorang atau suatu
perusahaan dikatakan telah melaksanakan etika bisnis apabila seseorang pelaku
bisnis atau suatu perusahaan telah mematuhi segala norma hukum yang berlaku
dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.
4. Indikator
Etika Bisnis berdasarkan ajaran agama. Pelaku bisnis dianggap beretika bilamana
dalam pelaksanaan bisnisnya senantiasa merujuk kepada nilai-nilai ajaran agama
yang dianutnya.
5. Indikator
Etika Bisnis berdasarkan nilai budaya. Setiap pelaku bisnis baik secara
individu maupun kelembagaan telah menyelenggarakan bisnisnya dengan mengakomodasi
nilai-nilai budaya dan adat istiadat yang ada disekitar operasi suatu
perusahaan, daerah dan suatu bangsa.
6. Indikator
Etika Bisnis menurut masing-masing individu adalah apabila masing-masing pelaku
bisnis bertindak jujur dan tidak mengorbankan integritas pribadinya.
Prinsip-Prinsip Etika Bisnis
Etika
bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh perusahaan oleh perusahaan
untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki standar baku
yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral sebagai standar
kerja atau operasi perusahaan.
1. Prinsip
Otonomi adalah prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki
wewenang sesuai dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan
misi yang dimilikinya. Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk
pengembangan visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan
kesejahteraan karyawan dan komunitasnya.
2. Prinsip
Kejujuran adalah prinsip kejujuran meliputi pemenuhan syarat-syarat perjanjian
atau kontrak, mutu barang atau jasa yang ditawarkan, dan hubungan kerja dalam
perusahaan. Prinsip ini paling problematik karena masih banyak pelaku bisnis
melakukan penipuan.
3. Prinsip
Tidak Berniat Jahat merupakan prinsip ini ada hubungan erat dengan prinsip
kejujuran. Penerapan prinsip kejujuran yang ketat akan mampu meredam niat jahat
perusahaan itu.
4. Prinsip
Keadilan adalah perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait
dengan sistem bisnis. Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai
kontribusinya, pelayanan yang sama kepada konsumen, dan lain-lain.
5. Prinsip
Hormat Pada Diri Sendiri merupakan prinsip yang mengarahkan agar kita
memperlakukan seseorang sebagaimana kita ingin diperlakukan dan tidak akan
memperlakukan orang lain sebagaimana kita tidak ingin diperlakukan.
Tujuan Etika Bisnis
Pengertian
Etika Bisnis dan Tujuan Dibuatnya Etika Bisnis. Pada dasarnya sebuah etika
bisnis ini digalakkan karena memiliki maksud dan tujuan tertentu dalam dunia
bisnis. Adapun tujuan etika bisnis adalah untuk menjalankan dan menciptakan
sebuah bisnis seadil mungkin serta menyesuaikan hukum yang sudah dibuat. Selain
itu, juga dimaksudkan untuk menghilangkan ketergantungan pada sebuah kedudukan
individu maupun perusahaan.
Etika
bisnis ini tingkatannya lebih luas jika dibanding dengan ketentuan yang sudah
diatur berdasarkan hukum yang berlaku, bahkan jika dibandingkan dengan standar
minimal dari ketentuan hukum maka etika bisnis menjadi standar atau ukuran yang
lebih tinggi. Hal ini dikarenakan, dalam kegiatan berbisnis tidak jarang kita
jumpai adanya bagian abu-abu dan tidak diatur berdasarkan ketentuan hukum.
Fungsi Etika Bisnis
Pengertian Etika Bisnis dan Fungsi Penerapan
Etika Bisnis. Dalam penerapan etika bisnis ini tentu akan adalah nilai plus
atau keuntungan tersendiri bagi sebuah perusahaan, baik dalam jangka waktu yang
panjang maupun menengah. Adapun fungsi etika bisnis diantaranya adalah dapat mengurangi
dana yang diakibatkan dari pencegahan yang kemungkinan terjadinya friksi atau
perpecahan, baik dari intern perusahaan itu sendiri maupun ekstern.
Selain itu, dalam penerapan etika bisnis ini
juga berfungsi untuk membangkitkan motivasi pekerja agar terus meningkat,
melindungi prinsip dalam kebebasan berdagang atau berniaga, serta dapat meciptakan
keunggulan dalam bersaing.
Secara
umum, suatu tindakan perusahaan yang kurang etis akan membuat konsumen menjadi
terpancing dan pada akhirnya muncullah sebuah tindakan pembalasan. Seperti
contoh adanya larang beredarnya suatu produk, gerakan pemboikotan, dan yang
sejenisnya, maka yang terjadi adalah penurunan nilai jual dan juga perusahaan.
Hal
ini tentu berbeda dengan suatu perusahaan yang menghargai adanya etika bisnis,
pasti akan mendapatkan peringkat kepuasan yang lebih tinggi. Nah, sampai disini
pembahasan kita tentang pengertian etika bisnis, selamat untuk Anda yang berani
masuk dalam dunia bisnis dan tentunya dengan menjunjung tinggi adanya etika bisnis.
Referensi
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar