Febriani
Ega P.
12212856
2
EA24
Pendidikan
Kewarganegaraan #
Artikel
mengenai Deposito
Pengertian
Dan Jenis Deposito
Pengertian
dan jenis deposito yang ditawarkan lembaga pengelola uang seperti bank memiliki
pola acuan yang relatif sama di setiap bank-bank yang beredar. Kegiatan
menabung saat ini sudah menjadi kebutuhan setiap orang baik untuk menyimpan
uang secara aman atau sebagai tabungan yang dipergunakan untuk masa depan,
karena itulah jenis-jenis produk tabungan ini banyak dikeluarkan oleh bank-bank
dalam negeri atau swasta
Pengertian
Deposito
Seperti
berbagai produk perbankan yang banyak kita temui ini sudah sejak lama diketahui
namun, memang baru pada dekade pertengahan 90an masuk ke Indonesia seperti
mengenal deposito yang banyak dilakukan. Pengertian deposito secara harfiahnya
adalah salah satu bentuk sistem penyimpanan uang yang dilakukan pada jasa
pengelola keuangan misalnya bank, namun penarikan uangnya hanya bisa dilakukan
pada periode tertentu sesuai perjanjian awal kedua belah pihak yaitu bank dan
nasabah.
Seperti
yang tercamtum pada perundangan-perundangan Indonesia No. 10 tahun 1998 yang
mengatur tentang perbankan ini memuat juga pengertian deposito yang berbunyi
“Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank”. Sebenarnya
deposito merupakan perkembangan dari jenis tabungan biasa yang terdapat
perbedaan pada jangka waktu penarikannya. Selain itu, dalam jangka waktu
tersebut, nunga yang dihasilkan pada deposito tersebut bisa bertambah karena
uang deposito ini umunya digunakan pihak bank untuk dikelola. Hal tersebut yang
membuat tabungan deposito ini sangat menggiurkan.
Hasil
bunga deposito ini bisa diambil oleh nasabah atau didepositokan kembali untuk
jangka waktu selanjutnya. Deposito ini kerap kali digunakan untuk investasi
sebagai cara mengelola keuangan yang tidak hanya berguna sebagai tabungan
namun, juga membuahkan hasil.
Jenis-jenis
Deposito
Ada
berbagai jenis deposito yang ditawarkan dengan menyesuaikan dengan cara
mengelola gaji bagi karyawan yang banyak dilakukan misalnya. Jenis deposito
bisa saja berbeda dinerbagai negara, namun di Indonesia sendiri terdapat
penggolongan jenis deposito seperti berikut ini :
1.
Deposito
Berjangka
Merupakan
salah satu jenis deposito yang banyak diikuti orang Indonesia. Depositi ini
diterbitkan dengan jenis waktu yang berjangka sesuai dengan periode tertentu.
Jangka waktunya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24
bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga,
artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama perorangan atau lembaga si
pemilik deposito berjangka. Deposito berjangka bisa diterbitkan berupa valuta
asing yang kuat seperti dollar Amerika.
2. Deposito Sertifikat
Seperti
jenis deposito berjangka namun, diterbitkannya dalam bentuk sertifikat yang
kemudian bisa dipindahtangankan atau diperjual belikan. penerbitan nilai sertifikat deposito sudah
dicetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah yang bulat. Sehingga,
nasabah dapat membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah yang
diinginkan.
3.
Deposito
On Call
Deposito
On Call atau dikenal DOC ini biasanya dilakukan nasabah dengan jumlah depoaito
besar yang sementara waktu tidak digunakan. Baisanya waktu penerbitannya
sekitar 7 hari sampai satu bulan dengan basaranya bunga yang sudah ditentukan
oleh kedua pihak yaitu bank dan nasabah.
Jika
anda akan mengikuti tabungan deposito ini, carilah informasi selengkapnya
mengenai deposito ini yang disesuaikan dengan kemampuan anda. Selain itu
pertimbangkan memilih asuransi jiwa atau investasi emas jika anda ingin
berinvestasi. Selain itu pikirkan asuransi kesehatan terbaik bagi anda yang
ingin mendapatkan proteksi untuk keluarga dan diri anda sendiri.
Mengenal
Deposito Berjangka dan Aturan Mainnya
Mengenal
deposito terbilang masih sangat minim diketahui karena keterbukaan mengenai
informasinya yang kurang sehingga banyak orang yang masih enggan untuk
melakukannya. Saat ini bank merupakan salah satu badan pengelolaan uang
terbesar di dunia, begitu juga penggunaannya di Indonesia semakin berkembang
dengan pertumbuhan bank-bank swasta yang semakin pesat. Bank yang dahulu
dikenal sebagai media penyimpanan uang, saat ini sudah semakin melebarkan
manfaatnya sebagai pengelola keuangan untuk investasi.
Jika
anda ingin lebih lanjut mengetahui mengenai pengertian dan jenis deposito
mungkin anda lebih terbantu dalam memahami aturan main deposito. Berbagai bank
yang dikelola swasta atau pun negeri mengeluarkan berbagai jenis metode
penyimpanan uang seperti tabungan dan deposito.
Tabungan
merupakan jenis umum yang banyak dimiliki setiap orang untuk kegiatan
penyimpanan uanganya sesuai dengan sistem penyimpanan uang yang disepakati oleh
kedua belah pihak, baik bank dan nasabah. Produk bank yang lainnya yaitu deposito.
Deposito untuk kalangan tertentu, dianggap lebih menguntungkan dibanding dengan
tabungan biasa.
Mengenal
Deposito Berjangka
Mengenal
deposito sebagai jenis produk pengelolaan keuangan yang ditawarkan oleh
bank-bank ini sering kali tidak begitu dimengrti terutama bagi calon nasabah
yang ingin mendepositokan uangnya. Seseorang yang ingin mendepositokan uangnya
mengenal deposito seperti investasi jangka penjang sebagai cara mengatur keuangan
untuk masa depan. Bagi sebagian orang menginvestasikan uang dengan
mendepositokan uangnya bertujuan untuk keuntungan dikemudian hari, selain
sabagi metode penyimpanan uang.
Deposito
berjangka memang salah satu produk investasi perbankan yang banyak diikuti oleh
banyak orang di dunia, dan juga di Indonesia.Deposito yang ditawarkan kepada
masyarakat dijaminkan keamanannya oleh lembaga terkait pemerintahan yaitu
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dalam deposito berjangka, simpanan masyarakat
atau pihak ketiga dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpanan dengan bank yang bersangkutan dengan jenis mata uang baik rupaih
atau dollar Amerika.
Paradigma
tentang deposito ini merupakan langkah awal investasi bagi cara mengelola gaji
bulanan misalnya, memang menimbulkan semangat agar uang yang kita miliki bisa
berkembang. Hal tersebut memang menjadi kelebihan tersendiri dari deposito
karena uang yang didepositokan secara berjangka ini bisa berkambang dengan
bunga bagi hasil yang menguntungkan, sesuai dengan jangka waktu deposito yang
telah disepakati saat awal perjanjian.
Mengenal
Aturan Main Deposito
Mengenal
deposito yang diketahui akan memberikan bunga berjangka yang menguntungkan,
namun aturan main terhadap deposito berjangka ini juga harus diketahui. Sebagai
salah satu metode mengelola keuangan keluarga agar berguna di masa depan dengan
mendepositokan uang memang mengandung beberapa aturan main yang harus
diketahui, seperti berikut ini :
Jenis
deposito berjangka ini memiliki waktu jatuh tempo untuk pengambilan. Jadi uang
yang didepositokan secara berjangka ini, hanya diperbolehkan diambil ketika
jatuh temponya tiba. Jika uang deposito ini diambil sebelum jatuh tempo, nasabah
akan dikenai pinalti.
Umumnya
sistem deposito yang dianut menggunakan perhitungan, Nominal uang yang
didepositokan x tingkat bunga x hari bunga di bagi 365 hari. Bunga deposito
yang bisa kita nikmati ini bergantung pada kestabilan perekonomian suatu negara,
mengingat uang yang didepositokan ini akan digunakan untuk berbagai
kepentingan.
Setiap
jenis kegiatan perbankan memang tidak selalu menguntungkan karena sifatnya yang
berbau bisnis. Hal yang terpenting adalah mengenal deposito pada bank yang akan
anda investasikan. Jangan menggantungkan investasi pada satu jenis saja,
carilah tips menabung yang benar agar investasi dan tabungan dapat
menghasilkan. Carilah informasi mengenai deposito sebanyak-banyaknya sebelum
memutuskan untuk mendepositokan uang anda.
Kelebihan
Kredit Dengan Jaminan Deposito
Kelebihan
yang paling utama adalah, Anda bisa menjaga kepemilikan aset Anda. Jika Anda
tidak memiliki harta berharga kecuali peninggalan keluarga, Anda pun tidak
perlu mempertaruhkan warisan tersebut. Katakanlah satu-satunya aset yang Anda
punya adalah rumah yang sudah turun-temurun ditinggali beberapa generasi,
daripada menggunakannya sebagai jaminan, apabila Anda memiliki deposito atau
tabungan dalam jumlah cukup besar, maka Anda bisa menggunakannya sebagai
jaminan.
Alternatif
ini merupakan solusi ketika Anda memiliki kebutuhan mendadak, sedangkan Anda
terlanjur menyimpan dana Anda dalam deposito ARO jangka 6 atau 12 bulan.
Daripada menarik sebelum jatuh tempo dan terkena denda, Anda memiliki opsi
untuk mengambil kredit saja dan menggunakan deposito tersebut sebagai jaminan.
Anda bisa meminjam hingga sebesar 70-90 persen dari deposito, tergantung
kebijakan bank.
Apalagi,
karena aset yang dijadikan jaminan (deposito) berada di bank yang sama dengan
tempat Anda mengambil kredit, maka pemrosesan permohonan kredit juga jadi
relatif lebih cepat. Situasinya berbeda dengan pemrosesan jaminan aset seperti
tanah atau rumah yang perlu appraisal terlebih dahulu. Ini akan sangat membantu
jika kebutuhan Anda sudah mendesak.
Kelebihan
terakhir, dengan menggunakan deposito sebagai jaminan kredit, Anda akan terkena
bunga yang lebih kecil daripada bunga kredit umum. Bunga yang harus dibayar ke
Bank dihitung dari bunga kredit biasa dikurangi bunga deposito. Bagi pihak
bank, resiko pinjaman berjaminan deposito jelas jauh lebih rendah daripada
jaminan bentuk lain, maka Anda pun hanya perlu membayar bunga rendah. Bahkan
kabarnya ada yang menetapkan bunga kredit hanya 2-3% diatas bunga deposito,
yang berarti Anda hanya perlu membayar bunga 2-3% itu saja.
Kelemahan
Menggunakan Deposito Sebagai Jaminan Kredit
Kelemahan
pertama, bunga deposito umumnya jauh lebih rendah daripada bunga kredit.
Sehingga, ada kalanya menarik deposito dan terkena denda jadi lebih baik secara
ekonomis daripada menarik kredit dengan jaminan deposito. Perhitungkan
baik-baik dari segi jumlah dana yang Anda butuhkan dan perkiraan berapa lama
Anda akan bisa menyelesaikan angsuran kredit. Jika dana yang dibutuhkan relatif
kecil dan krisis keuangan Anda hanya akan berlangsung sebentar, maka ada
baiknya mengambil kredit dengan jaminan deposito saja daripada terkena denda
atau menanggung bunga tinggi KTA.
Kelemahan
kedua, deposito yang dijadikan jaminan tak bisa ditarik selama masa kredit.
Berbeda dengan ketika Anda menggunakan mobil sebagai jaminan kredit, Anda masih
bisa menggunakan mobil tersebut, atau ketika Anda menjaminkan rumah dan tanah,
dimana Anda bisa terus tinggal dan memanfaatkan rumah. Selain itu, deposito
yang dijadikan jaminan praktis kehilangan manfaat bunga-nya, karena bunga
kredit yang lebih besar daripada bunga deposito tadi.
Terlepas
dari kelemahan-kelemahan tersebut, adanya fasilitas ini merupakan keunggulan
sistem perbankan masa kini yang bisa Anda manfaatkan. Deposito dapat dijadikan
jaminan untuk kredit konsumsi maupun kredit usaha, baik pinjaman biasa ataupun
pinjaman rekening koran. Menjaminkan deposito bisa jadi keputusan bagus maupun
keputusan yang kurang tepat, tergantung situasi Anda.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar